3 Perbedaan Content Writer dan Copywriter
3 min readPerkembangan teknologi digital membuka peluang pekerjaan yang sebelumnya tidak ada. Hal ini dikarenakan kebutuhan pekerjaan yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi digital. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang ingin memajukan bisnisnya tentu berharap bahwa produk atau layanan jasa mereka dikenal luas oleh masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat konten edukatif yang memiliki beberapa bentuk. Salah satunya adalah bentuk tulisan. Sementara itu, dalam dunia kepenulisan industri kreatif, ada dua jenis penulis yang sering digunakan jasanya untuk membuat konten yaitu content writer dan copywriter. Dua jenis pekerjaan ini sering disalah artikan sebagai sebuah pekerjaan yang sama. Padahal kedua pekerjaan ini memiliki tugas dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, bagi penulis sebelum memutuskan apakah akan menjadi content writer atau copywriter, akan lebih baik jika mereka mengetahui perbedaan dari dua jenis pekerjaan ini.
Baca juga : Penghasilan Seorang Penulis Konten Dalam Peluang Bisnis Online
1. Tujuan penulisan
Salah satu perbedaan yang paling jelas antara content writer dan copywriter adalah pada tujuan dari penulisan tersebut. Seorang content writer harus membuat sebuah tulisan sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Umumnya, tulisan tersebut sudah memiliki beberapa batasan topik pembahasan serta format tulisan. Hanya saja, seorang content writer harus mampu membuat tulisan tersebut menjadi konten yang informatif dan juga menarik bagi para pembaca. Hasil dari tulisan seorang content writer akan diunggah pada sebuah blog atau website yang digunakan untuk menarik pembaca.
Sementara itu, seorang copywriter harus membuat sebuah tulisan yang sifatnya mengajak pembeli untuk mau membeli produk ataupun menggunakan jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Oleh karena itu, copywriter harus memiliki nada tulisan mengajak dan menawarkan kelebihan dari produk atau jasa perusahaan. Hal inilah yang membuat seorang copywriter lebih mengarah pada fungsi komersial dan promosi melalui media tulisan.
2. Gaya penulisan yang digunakan
Perbedaan lainnya dari content writer maupun copywriter adalah gaya penulisan yang digunakan. Seorang content writer cenderung menggunakan gaya penulisan dengan kesan informatif dan edukatif. Akan tetapi seorang copywriter memiliki gaya penulisan yang lebih friendly dan mengajak pembaca untuk tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, seorang content writer juga dibatasi dengan panjang tulisan yang cukup panjang serta menggunakan prinsip 5W + 1H. Untuk memenuhi panjang tulisan yang disyaratkan serta menjaga akurasi informasi yang diberikan, maka seorang content writer harus melakukan riset terlebih dahulu. Sehingga, bahan tulisan yang digunakan juga akan lebih banyak. Sementara itu, seorang copywriter justru harus membuat sebuah tulisan pendek tetapi padat informasi. Tulisan yang dibuat harus lebih menarik serta tidak terlalu formal. Umumnya, copywriter akan menggunakan berbagai macam slogan, tagline, maupun headline. Tidak jarang tulisan yang dibuat memiliki judul yang tergolong clickbait. Oleh karena itu, seorang copywriter harus memiliki gaya penulisan yang kreatif dan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan pendek.
Baca Juga : Bosan Pakai Referensi Konten Itu-itu Saja? Coba 3 Cara Ini!
3. Media untuk publikasi tulisan
Perbedaan antara content writer dan copywriter juga terletak pada media tulisan yang digunakan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, content writer membuat sebuah tulisan yang cukup panjang. Oleh karena itu, media tulisan yang sering digunakan oleh content writer adalah blog atau website. Sementara itu, seorang copywriter membuat tulisan yang cukup pendek. Sehingga, seringkali media tulisan yang digunakan adalah banner, billboard, social media ads, email campaign, dll. Hal ini disesuaikan dengan fungsi promosi dari copywriter.